Pada kesempatan kali ini, tepatnya
postingan pertama saya dalam blog ini, saya akan share banyak atau sedikit atau
lumayan banyak atau lumayan sedikit tentang cara menghubungkan IPv4 dengan IPv6
ataupun IPv6 dengan IPv4.. sama aja ya ahahhaha. . . Mungkin kita perlu sedikit
tahu tentang IPv4 dan IPv6.
Tancap gasss!!! @_@
Pengertian Ipv4
dan Ipv6
IPv4 (Internet Protocol version 4) merupakan protokol internet
versi pertama yang digunakan untuk pengalamatan jaringan TCP/IP. Ipv4 mempunyai
panjang 32 bit yaitu sekitar 232 alamat yang dapat menampung host di
seluruh dunia.
IPv6 merupakan pengembangan dari IPv4. Tujuan
dikembangkannya IPv6 karena keterbatasan alamat pada IPv4 yaitu yang terdiri
dari 32 bit. IPv6 sendiri mempunyai panjang 128 bit, jadi bisa menampung 2128
alamat host. Alamat sebanyak ini sangat berguna seiring dengan laju pengguna
internet.
Perbedaan
IPv4 dan IPv6
IPv4
|
IPv6
|
§
Ruang alamat 32 bit
|
§
Ruang alamat 128 bit
|
§
Menggunakan static address dan dynamic address
|
§
Menggunakan
stateless address configuration dan stateful address configuration
|
§
Menggunakan dotted decimal format
|
§
Menggunakan colon hexadecimal format
|
§
Menggunakan subnet mask
|
§
Tidak menggunakan subnet mask
|
§
IPsec sebagai fitur tambahan
|
§
IPsec sudah default
|
Untuk lebih lanjut mengenai IPv4
dan IPv6 bisa dipelajari sendiri ya, googling juga banyak :D. . .
Di sini
akan dibahas mengenai cara menghubungkan jaringan IPv6 dengan jaringan IPv4. Karena
format IPv4 dan IPv6 berbeda jadi pengiriman data yang melewati jaringan IPv4
dan juga IPv6 tidak bisa langsung begitu saja. Untuk melakukannya ada cara
khusus (settingan khusus di router) agar jaringan IPv4 dapat berkomunikasi
dengan jaringan IPv6.
Ada 3 cara untuk melakukannya, yaitu dengan :
Ketiga cara tersebut dapat
digunakan sebagai solusi menghubungkan jaringan IPv4 dan IPv6.
Apa itu tunneling?
Tunneling itu merupakan
cara menyalurkan paket jaringan IPv6 yang melewati jaringan berbasis IPv4, jadi
paket IPv6 tersebut melewati jaringan IPv4 dengan menggunakan jalur tersendiri
di dalam jaringan IPv4. Ini semacam terowongan yang dibuat dalam jaringan IPv4,
jadi paket IPv6 melewati terowongan tersebut. Paket IPv6 yang mau dikirimkan
juga dienkapsulasi terlebih dahulu.
Dalam teknik tunneling IPv6 memiliki beberapa jenis :
§
Ipv6ip
§
Ipv6ip
auto
§
GRE
§
6to4
§ ISATAP (Intra-Site Automatic
Tunnel Addressing Protocol)
Tunnelingnya kita coba dulu yang tunnel mode Ipv6ip, buat jenis tunnel lainnya mudah-mudahan juga dipostingkan pada kesempatan berikutnya. . hehehe. . Lanjut, tunnel Ipv6ip ini bersifat
point-to-point jadi ada tunnel source dan juga tunnel destination sedangkan tunnel
point-to-multipoint cuma ada tunnel source (ipv6 auto, 6to4, ISATAP). Apa itu
tunnel source dan tunnel destination? Kalau tunnel source ya paket berasal dari
interface mana dan tunnel destination itu paket akan dikirimkan ke interface
mana.
Kita coba liat contoh beserta konfigurasi menggunakan ipv6ip tunnel mode.
Contoh topologi yang digunakan
Di sini menggunakan routing RIP pada IPv6 networknya dan
routing OSPF pada IPv4 networknya. Kalau mau pakai peroutingan lainnya juga boleh kok. Angka 0 pada “Tunnel 0” merupakan identitas
tunnelnya.
Jika sudah buat topologinya, langsung saja setting router dan pcnya ya.
Lakukan konfigurasi pada router R1(IPv6):
R1#conf t
R1(config)#ipv6 unicast-routing
R1(config)#int fa1/0
R1(config-if)#ipv6 enable
R1(config-if)#ipv6 address 4000::1/64
R1(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R1(config-if)#no shutdown
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ipv6 enable
R1(config-if)#ipv6 address 1000::1/64
R1(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R1(config-if)#no shutdown
Konfigurasi pada router R2(IPv6 – IPv4):
R2#conf t
R2(config)#ipv6 unicast-routing
R2(config)#int tunnel 0
R2(config-if)#ipv6 address 2000::1/64
R2(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R2(config-if)#tunnel source fa1/0
R2(config-if)#tunnel destination 192.168.20.1
R2(config-if)#tunnel mode ipv6ip
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int fa1/0
R2(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ipv6 enable
R2(config-if)#ipv6 address 1000::2/64
R2(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#router ospf 1
R2(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)#exit
R2(config-router)#exit
Konfigurasi pada router R3(IPv4):
R3#conf t
R3(config)#int fa1/0
R3(config-if)#ip address 192.168.10.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit
R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit
R3(config)#router ospf 1
R3(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
R3(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
R3(config-router)#exit
Konfigurasi pada router R4(IPv6 – IPv4):
R4#conf t
R4(config)#ipv6 unicast-routing
R4(config)#int tunnel 0
R4(config-if)#ipv6 address 2000::2/64
R4(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R4(config-if)#tunnel source fa0/0
R4(config-if)#tunnel destination 192.168.10.1
R4(config-if)#tunnel mode ipv6ip
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#exit
R4(config)#int fa0/0
R4(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#exit
R4(config)#int fa1/0
R4(config-if)#ipv6 enable
R4(config-if)#ipv6 address 3000::2/64
R4(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#exit
R4(config)#router ospf 1
R4(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
R4(config-router)#exit
Konfigurasi pada router R5(IPv6):
R5#conf t
R5(config)#ipv6 unicast-routing
R5(config)#int fa1/0
R5(config-if)#ipv6 enable
R5(config-if)#ipv6 address 3000::1/64
R5(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R5(config-if)#no shutdown
R5(config)#int fa0/0
R5(config-if)#ipv6 enable
R5(config-if)#ipv6 address 5000::1/64
R5(config-if)#ipv6 rip 6bone enable
R5(config-if)#no shutdown
Setting IPv6 address dan default gatewaynya pada Client 1:
tc@box:~$ sudo su
root@box: ~# ip -6 address add 4000::2/64 dev
eth0
root@box: ~# route –A inet6 add 4000::1/64 dev
eth0
ip
-6 address add => setting ipv6nya.
route –A inet6 add => setting gatewaynya.
Setting IPv6 address dan default gatewaynya pada Client 2:
tc@box:~$ sudo su
root@box: ~# ip -6 address add 5000::2/64 dev
eth0
root@box: ~# route –A inet6 add 5000::1/64 dev
eth0
Sekarang test ping dari Client 1 ke Client 2 (IPv6 Address
5000::2/64):
Successful!
Sumber bacaan :
Itu pingnya gede banget ya, ya iya lah komputer yang digunakan speknya jelek
jadi begitu.. maklum :D.
Oh iya buat DUAL STACK dan NAT-PT selanjutnya ada di postingan selanjutnya..
Sumber bacaan :
SIP...
ReplyDeleteGan mau nanya. I singkat aja. Sblm I pakai jalur V6, I bisa akses situs web tertentu. tp selepas I pakai V6 I gak bisa akses situs tersebut. Kira2 kenapa ya.. pdhl untuk semua sites msih bisa terjangkau. hanya 1 address aja yg gak bs diakses. Mohon bantuanya.. Yoroshiku onegaisimasu !!