Kita membahas lagi tentang cara menghubungkan ipv4 dan ipv6, yang kali ini kita mencoba yang namanya NAT-PT. Karena penasaran gimana sih cara hubunginnya, biar penasarannya hilang maka langsung dicoba :D
Apa itu NAT-PT?
Apa itu NAT-PT?
NAT-PT merupakan teknik transisi ipv6 ke ipv4 atau
sebaliknya yang memungkinkan host ipv6
only ingin berkomunikasi dengan host ipv4
only dimana ipv6 dan ipv4 mempunyai struktur yang berbeda. Teknik ini
dianjurkan apabila ipv6 only berkomunikasi dengan ipv4 only, tidak dianjurkan menggunakan NAT-PT apabila ipv6 only atau ipv4 only ingin berkomunikasi dengan host dualstack dan juga tidak dianjurkan menggunakan NAT-PT apabila ipv6 only berkomunikasi dengan ipv6 only melewati jaringan berbasis
ipv4.
Keuntungan menggunakan NAT-PT yaitu tidak diperlukan
perubahan pada suatu host yang berhubungan dengan nat-pt karena konfigurasi
hanya dilakukan pada NAT-PT device. Kalau kelemahan nat-pt sendiri yaitu jumlah ipv4 tidak bisa
mengcover jumlah ipv6, oleh karena itu teknik ini mulai ditinggalkan.
Ada beberapa macam NAT-PT :
·
Static nat-pt
·
Dynamic nat-pt
·
PAT (Port Address Translation)
·
Ipv4 mapped operation
Static NAT-PT
Pada static nat-pt, dilakukan pemetaan dari ipv6 only
agar bisa berkomunikasi dengan ipv4 only atau sebaliknya. Ada sumber dan ada tujuan dari dan ke mana paket akan pergi.
Kita akan mencoba konfigurasi static nat-pt dengan
menggunakan topologi di atas. Pada router Ipv4 only (R1), interface f0/0 dengan
ip 192.168.10.5 akan ditranslasikan menjadi 2000::5, maksudnya ketika kita
melihat dari sisi Ipv6, yang dikenali pada router R1 adalah alamat 2000::5.
Sebaliknya jika kita melihat dari sisi Ipv4 maka yang dikenali pada router R3
(interface f0/0) adalah alamat 192.168.50.5. Tugas untuk mentranslasikan yaitu
router R2 (NAT-PT). Artinya jika Ipv6 only mengirimkan paket ke ipv4 only,
router NAT-PT akan mengubah alamat ipv6 tujuan menjadi alamat ipv4.
Mari kita lakukan konfigurasi pada masing-masing router.
Lakukan konfigurasi pada R1 :
Untuk peroutingannya kita gunakan static routing saja. Pada gambar di atas yaitu : R1#ip route 0.0.0.0
0.0.0.0 192.168.10.1
Lakukan konfigurasi pada R3 :
Static routing : R3#ipv6 route ::/0 1000:10::1
Lakukan konfigurasi pada R2 (NAT-PT) :
Jangan lupa untuk mengaktifkan nat-pt pada masing-masing
interfacenya.
Perintah translasi :
R2(config)#ipv6 nat v4v6 source 192.168.10.5 2000::5
Perintah ini akan mentranslasikan ip 192.168.10.5 ke ip
2000::5
R2(config)#ipv6 nat v6v4 source 2000:10::5 192.168.50.5
Perintah ini akan mentranslasikan ip 1000:10::5 ke ip
192.168.50.5
R2(config)#ipv6 nat prefix 2000::/96
Prefix yang didukung dari cisco untuk penggunaan nat-pt
yaitu ::/96
Lakukan ping dari R1 ke R3 :
Lakukan ping dari R3 ke R1 :
Kita bisa melihat translasi ipv6 natnya :
Ketikkan perintah berikut pada R2 :
R2#debug ipv6 nat detailed
Perintah tersebut untuk melihat proses tranlasi jika ada
pengiriman paket.
Lakukan ping dari R1 ke R3, lihat yang terjadi pada R2 :
Dari gambar di atas, terlihat paket yang dikirimkan dari
R1 ke R3, R2 (NAT-PT) melakukan translasi ip.
Lakukan ping dari R3 ke R1, lihat yang terjadi pada R2 :
Sumber :